Apa itu Kebahagiaan menurut HI?

Apa itu Kebahagiaan menurut HI?

Edisi 03, 05 Februari 2020

Bahagia seperti banyak istilah lainnya mempunyai multy perspective yang bisa menimbulkan perdebatan ataupun salah pemahaman bila tidak menyamakan dulu maknanya.

                Sebagian besar memahami kebahagiaan sebagai sebuah letupan emosi senang yang fluktuatif, yang bisa datang dan pergi tergantung kondisi yang ada.  Anda sedang dimarahi Bos, anda kesal, marah atau dengan kata lain tidak bahagia.  Lalu Anda terlibat pembicaraan yang seru dengan rekan Anda atau ditraktir makan siang yang enak maka Anda bahagia.  HI (Happiness Intelligence) tidak menyebut itu sebagai bahagia, tetapi sebagai senang/fun/ joy bukan bahagia. 

                Kebahagiaan lebih merupakan sebuah baseline feeling yang bergerak naik turun bukan karena fluktuasi situasi tetapi karena kemampuan untuk memahami hidup dan sebagai hasil dari disain kehidupan yang lebih baik.

                Jadi di atas ‘garis dasar’ itu bisa saja kita menemukan rasa senang dan kecewa, tetapi default feeling kita akan segera kembali pada sebuah mood yang tenang, santai dan damai yang disebut kebahagiaan.  Kebahagiaan ini sebuah upaya terus-menerus untuk mengembangkan perspektif yang positif dalam hidup sehingga diperoleh makna dan tujuan hidup yang benar.

                Bila senang lawannya adalah sedih, maka bahagia lawannya, bagi HI, adalah depresi.  Dengan pemahaman tersebut maka orang yang bahagia mempunyai kemampuan bounching back yang lebih baik ketika mengalami tragedi karena ia mempunyai belief system & values yang tepat.  Untuk menjadi bahagia seseorang juga perlu mendisain kehidupan yang memang mengarah pada pencapaian hal tersebut.

                Keempat area HI yang dibahas di atas merupakan jalur untuk mencapai kebahagiaan dalam versi HI.  Jadi kebahagiaan perlu direncanakan dan diupayakan, seperti layaknya kesuksesan.  Karena dia sebetulnya merupakan perasaaan otomatis yang muncul ketika kita menghadapi berbagai situasi.  Bentuk perasaan otomatis yang muncul dari situasi yang sama sangat berbeda antara orang bahagia dan tidak, karena ia muncul dari pilihan perhatian, awareness dan fokus yang memang berbeda.

                Dengan demikian bagi HI, kebahagiaan itu sama dengan flourishing ataupun wellbeing dalam istilah yang digunakan Psikologi Positif saat ini.  Yaitu ia tidak sekedar menunjuk pada positif feeling, tetapi sebuah kualitas hidup yang optimal yang bisa dicapai seseorang.

Leave a Reply

Close Menu